Makna dan 41 Fadhilah Shalawat
Apa arti dan pengertian shalawat nabi? Apa saja keutamaan dan manfaat shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Tulisan ringkas berikut ini akan menjelaskannya kepada para pembaca yang budiman. Diambil dari penjelasan Ustadz Qamaruddin SF dalam pembukaan buku Karunia Bershalawat, yakni terjemahan kitab Afdhal ash-Shalawaat ‘ala Sayyid as-Saadaat karya Syekh Yusuf ibn Ismail an-Nabhani.
Makna Shalawat
Dalam bahasa Arab, sholah (jamak: sholawaat) bermakna menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, doa dan curahan rahmat.
Menurut Ibnu Abbas ra, yusholluun (bersholawat) artinya yubarrikun (memberi keberkahan). Beliau menjelaskan arti kata tersebut seperti yang dipergunakan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 56, di mana Allah dan para malaikatnya bershalawat (yusholluuna) kepada nabi Muhammad SAW.
Para ahli tafsir kebanyakan menjelaskan makna shalawat di dalam surat Al-Ahzab ayat 56 tersebut sebagai berikut:
- Shalawat Allah SWT kepada nabi berarti limpahan rahmat, keberkahan dan anugerah Allah SWT.
- Shalawat malaikat bermakna permohonan agar derajat nabi Muhammad SAW ditinggikan serta maghfirah (ampunan) dilimpahkan kepada beliau.
- Shalawat orang-orang beriman adalah permohonan agar Allah SWT memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada nabi Muhammad SAW dan keluarga beliau.
Perbedaan Rahmat dan Shalawat
Di dalam surat Al-Baqarah ayat 157, Allah SWT menyebut shalawat dan rahmat secara terpisah. Apakah ada perbedaan makna antara keduanya?
Menurut Imam Hakim At-Tirmidzi di dalam kitab Ilm-Al-Awliya’, rahmat bisa berupa suatu karunia tertentu dari Allah SWT kepada hambanya. Jika hamba tersebut berdosa, maka Allah SWT bisa mencabutnya dari hamba tersebut.
Sedangkan jika Allah SWT memberikan shalawat kepada seorang hamba, maka hamba tersebut berhak atasnya dalam setiap gerak dan keadaan sejak ia mendapatkannya hingga tiba di pintu surga. Jadi, shalawat bermakna lebih besar dan lebih agung daripada rahmat.
Fungsi Shalawat kepada Nabi
Imam Fakhrurrazi menjelaskan sebagai berikut,
“Shalawat atas nabi SAW itu bukan karena beliau membutuhkannya, bahkan shalawat para malaikat pun tidak beliau butuhkan setelah Allah SWT bershalawat kepadanya. Namun semua itu demi menunjukkan kebesaran dan keagungan Nabi SAW, sebagaimana Allah SWT mewajibkan kita berzikir menyebut nama-Nya, padahal pasti Allah SWT tidak membutuhkan semua itu.“
Imam Al-Hafizh As-Sakhawi menjelaskan bahwa shalawat Allah dan para malaikat-Nya kepada nabi SAW di dalam surat Al-Ahzab ayat 56 menggunakan sighat mudarri’ (bentuk kini dan akan datang yang bermakna berkesinambungan dan terus menerus), yakni menggunakan kata “yusholluna“. Sehingga Allah SWT dan para malaikat-nya selalu dan selamanya bershalawat kepada nabi Muhammad SAW.
Masya Allah!
Balasan atas Shalawat Nabi
Di dalam sebuah hadis rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, mengangkatnya sepuluh derajat, menulis sepuluh kebaikan untuknya dan menghapus sepuluh kejelekan darinya.” [HR An-Nasa’i]
Abdullah bin Mas’ud ra mengatakan bahwa rasulullah SAW juga bersabda,
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling di muka bumi untuk menyampaikan padaku nama orang dari umatku yang mengirim salam untukku.” [HR Ahmad, An-Nasa’i, Al-Darimi dan Al-Hakim]
Ibnu Athaillah pernah menjelaskan,
“Seandainya sepanjang hidup engkau melakukan amal ketaatan, lalu Allah memberimu satu shalawat saja, tentu shalawat itu lebih berat daripada semua amal ketaatanmu selama hidup. Sebab, engkau bershalawat dengan kapasitas/kemampuanmu, sementara Allah bershalawat sesuai dengan sifat ketuhanan-Nya. Ini baru satu shalawat. Lalu bagaimana jika Allah bershalawat untukmu sepuluh kali atas setiap satu shalawatmu atas rasul?“
Allahu Akbar!
Keutamaan Shalawat kepada Nabi SAW
Menurut Ahmad ibn ‘Ujaibah di dalam kitab Haqaaiq al-Anwar, sedikitnya ada 41 keutamaan shalawat, yaitu:
- Mentaati perintah Allah untuk bershalawat
- Meneladani Allah dalam bershalawat
- Meneladani malaikat dalam bershalawat
- Memperoleh sepuluh shalawat dari Allah untuk satu kali shalawat kepada nabi SAW
- Meninggikan sepuluh derajat
- Mendapatkan sepuluh kebaikan
- Menghapus sepuluh keburukan
- Memudahkan terkabulnya doa
- Menjadi jaminan syafaat nabi
- Menjadi faktor diampunkannya dosa dan ditutupinya aib
- Menjadi sebab tercukupinya kepentingan hamba
- Menjadi perekat kedekatan dengan nabi
- Mengantarkan kepada maqam kejujuran
- Membantu pemenuhan kebutuhan
- Menjadi sebab curahan rahmat Allah dan permohonan doa para malaikat.
- Menyucikan pembelanya
- Pemberi kabar gembira tentang surga sebelum meninggal dunia
- Menyelamatkan dari masa-masa berat di akhirat
- Mendapatkan balasan shalawat dan salam dari nabi SAW
- Memperkuat ingatan atau membuat ingat apa yang dilupakan dari pembacanya
- Mewangikan majelis atau memperindah pertemuan dan menghindarkan kita dari menyesal karena merugi di hari kiamat
- Menghilangkan kefakiran
- Menghilangkan sifat kikir
- Menimbulkan kecintaan orang dan mengantarkan kepada perjumpaan dengan rasul dalam mimpi
- Menjadi teman perjalanan menuju surga
- Menyelamatkan dari derita kekurangan dari sepinya shalawat dalam suatu majelis
- Penyempurna pembicaraan setelah pujian kepada Allah SWT
- Menjadi penyebab suksesnya hamba meniti shirath
- Membebaskan hamba dari mengentengkan shalawat nabi SAW
- Menjadi sebab turunnya pujian yang baik dari Allah di antara langit dan bumi
- Meraih kasih sayang Allah
- Menjadi sumber keberkahan hidup
- Mengukuhkan keimanan melalui kian dekatnya dengan nabi
- Meraih cinta rasulullah SAW dan menjadi kekasihnya
- Menjadi sumber hidayah dan hidupnya hati
- Memperbaiki perangai pembacanya
- Memperkokoh pijakan hidup dan memperkuat sikap optimis
- Menunaikan shalawat sebagai hak nabi dan mensyukuri kehadirannya sebagai nikmat terbesar bagi kita
- Mengandung zikir kepada Allah, mensyukuri dan mengenal nikmat-Nya
- Shalawat nabi sebagai doa dari kita dan dan diperintah Allah. Jadi bershalawat meningkatkan kualitas penghambaan kita
- Terbentuknya pribadi luhur nabi dalam diri. Inilah keuntungan terbesar dan termulia
Semoga Allah SWT berkenan menjadikan kita semua orang-orang yang senantiasa bershalawat kepada nabi SAW, baik sedikit maupun banyak.
Amin.
Sumber: Syekh Yusuf ibn Ismail an-Nabhani. Karunia Bershalawat. Penerbit Zaman & Qamaruddin SF. Jakarta, 2011.
0 Comments:
Post a Comment