Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Saturday, December 29, 2012

Syafaat


Syafaat berasal dari kata asy-sayafa’ (ganda) yang merupakan lawan kata dari al-witru (tunggal), yaitu menjadikan sesuatu yang tunggal menjadi ganda, seperti membagi satu menjadi dua, tiga menjadi empat, dan sebagainya. Ini pengertian secara bahasa.

Sedangkan secara istilah, syafaat berarti menjadi penengah bagi orang lain dengan memberikan manfaat kepadanya atau menolak madharat, yakni pemberi syafaat itu memberikan manfaat kepada orang yang diberi syafaat atau menolak madharat untuknya.

Syafaat terdiri dari dua macam
Macam Pertama, syafaat yang didasarkan pada dalil yang kuat dan shahih, yaitu ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Kitab-Nya, atau yang dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syafaat tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang bertauhid dan ikhlas; karena Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bertanya, 

“Wahai Rasulullah, siapa yang paling bahagia mendapatkan syafaatmu?” Beliau menjawab, “Orang yang mengatakan, ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas dari dalam hatinya.

Syafaat mempunyai tiga syarat

  1. Allah meridhai orang yang memberi syafaat.
  2. Allah meridhai orang yang diberi syafaat.
  3. Allah mengizinkan pemberi syafaat untuk memberi syafaat.
Syarat-syarat di atas secara global dijelaskan Allah dalam firman-Nya,

وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لاَتُغْنِى شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَى
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya).” (QS. An-Najm: 26)

مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
Kemudian firman Allah, “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 255)

Lalu firman Allah,
يَوْمَئِذٍ لاَتَنفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلاً
“Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.” (QS. Thaha: 109)

Kemudian firman Allah,

يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَيَشْفَعُونَ إِلاَّ لِمَنِ ارْتَضَى وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ
“Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati kerana takut kepada-Nya.” (QS. Al-Anbiya’: 28)

Agar syafaat seseorang diterima, maka harus memenuhi ketiga syarat di atas. Sedangkan menurut penjelasan para ulama, syafaat yang diterima, dibagi menjadi dua macam:
 
Pertama, syafaat umum. Makna umum, Allah mengizinkan kepada salah seorang dari hamba-hamba-Nya yang shalih untuk memberikan syafaat kepada orang-orang yang diperkenankan untuk diberi syafaat. Syafaat ini diberikan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, nabi-nabi lainnya, orang-orang jujur, para syuhada, dan orang-orang shalih. Mereka memberikan syafaat kepada penghuni neraka dari kalangan orang-orang beriman yang berbuat maksiat agar mereka keluar dari neraka.

Kedua, syafaat khusus, yaitu syafaat yang khusus diberikan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dan merupakan syafaat terbesar yang terjadi pada Hari Kiamat. Tatkala manusia dirundung kesedihan dan bencana yan tidak kuat mereka tahan, mereka meminta kepada orang-orang tertentu yang diberi wewenang oleh Allah untuk memberi syafaat. Mereka pergi kepada Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Tetapi mereka semua tidak bisa memberikan syafaat hingga mereka datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau berdiri dan memintakan syafaat kepada Allah, agar menyelamatkan hamba-hamba-Nya dari adzab yang besar ini. Allah pun memenuhi permohonan itu dan menerima syafaatnya. Ini termasuk kedudukan terpuji yang dijanjikan Allah di dalam firman-Nya,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Israa’: 79)

Di antara syafaat khusus yang diberikan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah syafaatnya kepada penghuni surga agar mereka segera masuk surga, karena penghuni surga ketika melewati jembatan, mereka diberhentikan di tengah jembatan yang ada di antara surga dan neraka. Hati sebagian mereka bertanya-tanya kepada sebagian lain, hinngga akhirnya mereka bersih dari dosa. Kemudian mereka baru diizinkan masuk surga. Pintu surga itu bisa terbuka karena syafaat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Macam Kedua, syafaat batil yang tidak berguna bagi pemiliknya, yaitu anggapan orang-orang musyrik bahwa tuhan-tuhan mereka dapat memerintahkan syafaat kepada Allah. Syafaat semacam ini tidak bermanfaat bagi mereka seperti yang difirmankan-Nya,

فَمَا تَنفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
“Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat.” (QS. Al-Mudatstsir: 48)

Demikian itu karena Allah tidak rela kepada kesyirikan yang dilakukan oleh orang-orang musyrik itu dan tidak mungkin Allah memberi izin kepada para pemberi syafaat itu, untuk memberikan syafaat kepada mereka; karena tidak ada syafaat kecuali bagi orang yang diridhai Allah. Allah tidak meridhai hamba-hamba-Nya yang kafir dan Allah tidak senang kepada kerusakan.

Ketergantungan orang-orang musyrik kepada tuhan-tuhan mereka dengan menyembahnya dan mengatakan, “Mereka adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah,” (QS. Yunus: 18) adalah ketergantungan batil yang tidak bermanfaat. Bahkan yang demikian itu tidak menambah mereka kecuali semakin jauh dari Allah, karena orang-orang musyrik meminta syafaat kepada berhala-berhala dengan cara yang batil, yaitu menyembahnya. Itu kebodohan mereka yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah, tetapi sebenarnya tidak lain hanya menjadikan mereka semakin jauh.

Sumber: Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji (Fatawa Arkanul islam), Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Darul Falah, 2007 | Konsultasi Syariah Berikut beberapa catatan tentang Syafaat sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW

  • Doa Nabi Adam AS Dan Nama Nabi Muhammad SAW
    Bismillahirrohmanirrahim.Bila anak-cucu Adam AS berdosa dan takut memohon kepada Allah SWT maka hendaklah dia ingat sabda Nabi Muhammaad SAW berikut ini"Bahwa suatu saat nabi Adam AS berdoa kepada Allah: "Oh, Allah demi namaMu yang maha berkat, tatkala engkau mencipta aku maka aku...
  • Mengapa hanya Rasulullah Saw yang memiliki syafaat paling besar?
    Rasulullah SAW bersabda, “Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat.” Ini adalah sebuah pernyataan yang menunjukkan kepemimpinannya kepada semua manusia sebagai bentuk kenikmatan Allah dan kemuliaan yang diberikan-Nya kepadanya, bukan bentuk kesombongan. Allah SWT...
  • Rasulullah Saw memohonkan syafaat untuk seluruh umat manusia
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:"Aku adalah pemimpin semua orang pada hari kiamat. Tahukah kalian apa sebabnya? Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang akhir di suatu dataran tinggi. Mereka dapat dilihat oleh orang yang...
  • Syafaat Menurut Rasulullah SAW
    SYAFAAT MENURUT BAHASA DAN ISTILAHDalam Bahasa Arab,شفع berarti menggabungkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenisnya agar menjadi sepasang. Syafaat, yang diambil dari kata syafa‘a ini, dalam istilah berarti memohonkan ampunan untuk dosa yang telah diperbuat. Syafaat juga berarti...
  • Syafaat Rasulullah Saw
    Para pembaca yang mulia, Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita diatas agama yang lurus, agama yang Haq dan yang di ridhoi-Nya. “Inad- diina indal laahil islam” Segenap puji dan syukur diperuntukkan hanya bagi Allah ‘Azza wa alla, karena dengan taufiq dan ‘inayah-Nya jualah...

Related Posts:

  • Antara Sunnah Dan Bid'ah Dari ‘Aisyah ra, Rasulullah bersabda; “Barangsiapa mengada-adakan (perkara baru) dalam urusan (agama) kami ini, maka hal itu tertolak.” Dalam riwayat yang lain Rasulullah- bersabda; “Barangsiapa mengerjakan suatu amalan tanpa ada dasar dari urusan (agama) kami, maka ia tertolak.” … Read More
  • Hakekat Shalat Para sahabat rahimakumullah, Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,  إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisaa’: 103) “Dan dirikanlah shalat, tunaikan… Read More
  • Para Sahabat Tidak semua teman dari Nabi Muhammad SAW dapat disebut sebagai sahabat Nabi. Definisi dari sahabat Nabi Muhammad seringkali salah tafsir karena banyak yang mengira bahwa dengan mengenal saja sudah cukup untuk menjadi sahabat Nabi.Dalam buku"Al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥābah", Ibnu Hajar al-Asqalani (w… Read More
  • Mengucapkan Dua Kalimah Syahadat Syahadat (bahasa Arab: ٱلشَّهَادَة, translit. al-syahādah‎  audio (bantuan·info)) merupakan asas dan dasar dari lima rukun Islam, juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam.EtimologiSyahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida … Read More
  • Seputar Hukum Hukum Ibadah Pada Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, musim berbagai macam ibadah seperti puasa, shalat, membaca Al-Qur'an, bersedekah, berbuat baik, dzikir, do'a, istighfar, memohon Surga, berlindung dari masuk Neraka serta macam-macam ibadah dan amal kebajikan lainnya.  Orang yang beruntung adalah ya… Read More
  • Intisari Rukun Islam RUKUN ISLAM Rukun Islam (bahasa Arab: أركان الإسلام, translit. arkān al-Islām‎) adalah lima tindakan dasar dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Kesemua rukun-rukun itu terdapat pada hadits Jibril.… Read More
  • Tentang Rasulullah SAW Rentang kesejarahan dengan periode nubuwwah telah demikian lama, namun Nabi Muhammad SAW tetap menjadi teladan perilaku dan inspirasi yang demikian nyata dalam mengelola heterogenitas dengan prinsip penghargaan terhadap hak asasi dan sikap saling memuliakan. Di luar jaminan Al Quran atas semua keut… Read More
  • Rahasia dan Bukti Kebenaran Al-Quran Pembaca yang budiman,Al-Quran melalui Surat An-Nahl menjelaskan bahwa sesungguhnya sangat banyak rahasia alam semesta ini yang belum diketahui oleh manusia. Termasuk di dalamnya peristiwa maha dahsyat yang dikenal dengan sebutan "hari kiamat". Tidak ada satu manusia pun di seluruh jagad raya ini ya… Read More
  • Riwayat Para Nabi Dan Rasul Allah Nabi adalah sebutan untuk laki-laki yang menerima wahyu Allah. Sedangkan Rasul adalah Nabi yang tak hanya menerima wahyu, namun juga wajib menyampaikan wahyu kepada umatnya. Menurut Rasulullah SAW, seluruh Nabi yang pernah diutus oleh Allah SWT kepada masing-masing kaumnya di seluruh muka bumi ini … Read More
  • Melaksanakan Shalat Shalat (pengucapan bahasa Indonesia: [salat]; bahasa Arab: صلاة; transliterasi: ṣalāt; bentuk tidak baku: salat, solat, sholat, shalat) merujuk kepada ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai figur pengej… Read More

0 Comments:

Post a Comment

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  •  Imam Muslim
  • Tentang Naskah Asli Al-Quran Yang Dimusnahkan Oleh Khalifah Ustman
  • Intisari Ajaran Islam
  • Muslim itu Dermawan
  • Tanya Jawab Islam
  • Muharram Bukan Bulan Sial
  • Pengertian, Kewajiban, dan Hadits FIQH seputar Shalat
  • Kejujuran seorang Imam
  • 001. Taubat dalam bingkai Sunnah
  • Tentang Al-A’yan Ats-Tsabitah
  • 009. Menjauhkan Diri Dari Subhat Karena Takut Terlibat Dalam Haram
  • 001.3. Kitab Shalat
  • Melihat Allah Subhanahu Wata'ala?
  • Riwayat Para Nabi Dan Rasul Allah
  • Kumpulan Hadits Qudsi

Followers