Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Monday, August 2, 2010

Wasiat Rasulullah kepada Ibnu Abbas Ra



Wahai kaum Muslimin, Marilah kita bertakwa kepada Allâh Ta’ala dan menghafal wasiat Nabi Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam kepada Ibnu Abbâs radhiyallâhu'anhu (anak paman beliau). 

‘Abdullâh bin Abbâs radhiyallâhu'anhu berkata, “Suatu hari aku berada (membonceng) di belakang Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Beliau bersabda kepadaku, "Wahai bocah, aku akan mengajarimu beberapa kalimat;
  1. Jagalah Allâh, niscaya Allâh Ta’ala akan menjagamu; Jagalah Allâh, pasti kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu.
  2. Kenalilah Allâh di saat lapang, niscaya Dia akan mengenalimu ketika sempit.Jika kamu memohon, maka memohonlah kepada Allâh. Jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah kepada Allâh.
  3. Ketahuilah bahwa sekiranya semua makhluk berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberikan kamu manfaat kecuali apabila hal itu telah ditakdirkan kepadamu.
  4. Dan sekiranya mereka berkumpul untuk mendatangkan suatu bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak kuasa mendatangkan bahaya itu kepadamu, kecuali apabila hal itu telah ditakdirkan untukmu.
  5. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.Maka, apa saja yang ditakdirkan menimpamu, pasti tidak akan luput darimu dan apa saja yang ditakdirkan luput darimu, pasti tidak akan menimpamu.
  6. Ketahuilah, sesungguhnya bersama kesabaran ada kemenangan dan bersama musibah ada jalan keluar dan setelah kesulitan ada kemudahan.”
Wasiat yang agung ini hendaklah dihafal dan diamalkan oleh seorang Muslim, karena dengan mengamalkannya akan mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan.

Wasiat yang pertama, adalah menjaga Allâh Ta’ala, sebagaimana sabda Beliau, “Jagalah Allâh”,
Maksudnya adalah menjaga agama dan ketentuan-ketentuannya, dengan cara menjaga ketaatan dan menegakkan hukum-hukumnya. Jika hukum-hukum tersebut berupa kewajiban, dia tidak melanggarnya dan jika hukum-hukum itu berupa hal-hal yang diharamkan, dia meninggalkan dan menjauhinya.

Maka, siapa yang menjaga Allâh Ta’ala, Allâh Ta’ala akan menjaganya, menjaga agama, keluarga dan hartanya. Menegakkan ketaatan kepada Allâh Ta’ala adalah salah satu sebab agama seorang hamba akan terjaga hingga meninggal dunia, juga merupakan sebab keluarga seorang hamba terjaga saat mereka hidup dan setelah meninggal dunia. Sehingga, hal-hal yang tidak dikehendaki pun tidak terjadi pada mereka.

Sebagaimana firman Allâh Ta’ala:

وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحاً
“... sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh ....” (QS al-Kahfi [18]:82)

Keduanya dijaga oleh Allâh Ta’ala karena ayahnya. Dan menjaga hukum-hukum Allâh Ta’ala menjadi sebab seorang hamba terjaga. 

Allâh Ta’ala berfirman:

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاًوَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa bertakwa kepada Allâh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS.Ath-Thalâq [65]:2-3) 

Berapa banyak seseorang yang diberkahi hartanya dan diselamatkan dari berbagai macam musibah karena dia menjaga hukum-hukum Allâh Ta’ala.

Wasiat kedua, menjaga Allâh Ta’ala menyebabkan datangnya hidayah, sebagaimana sabda Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam:

“Jagalah Allâh, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.”

Ini juga termasuk di antara faedah menjaga hukum-hukum Allâh Ta’ala bagi seorang hamba.

Dia akan mendapati Allâh Ta’ala di hadapannya, memberinya hidayah kepada kebaikan dan memudahkan semua urusannya. Sehingga, semua urusannya menjadi mudah.

Wasiat ketiga, adalah menjaga Allâh Ta’ala di saat lapang. Sebagaimana sabda Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam:

“Kenalilah Allâh di saat lapang, kelak Allâh akan mengenalimu di saat sempit.”
Biasanya seseorang yang berada di saat lapang merasa gembira dan lupa dengan hukum-hukum Allâh Ta’ala. Ini yang biasanya terjadi pada kebanyakan orang. Sebagaimana sabda Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam : "Dua nikmat yang sering menipu kebanyakan orang, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR al-Bukhâri) 

Adapun orang-orang yang diberi taufik oleh Allâh Ta’ala, mereka mengetahui bahwa keadaan seseorang tidak selamanya lapang. Setiap manusia pasti merasakan kesempitan baik kesempitan itu berupa kematian, meninggalkan harta, keluarga dan anak. Di saat lapang, mereka mengerjakan sesuatu yang kelak bisa mereka mintai pertolongan kepada Allâh Ta’ala di waktu sempit. Mereka mengenal Allâh Ta’ala dengan mengerjakan berbagai ketaatan. Jadi, siapa yang mengenal Allâh Ta’ala di saat lapang, maka Allâh Ta’ala akan mengenalnya di saat sempit, dan kesempitan itu bisa berupa kekurangan, sakit, ataupun ketakutan. Dan kesempitan yang paling berat bagi seorang hamba adalah kematian. Dalam keadaan ini, dia lebih membutuhkan kasih sayang Allâh Ta’ala dan rahmat-Nya. 

Pada keadaan ini, terkumpul dua kesempitan, pertama, sakitnya meninggal dunia, meninggalkan keluarga, anak dan harta benda. 

Dan kedua, sakitnya sempitnya rasa sakit yang dia alami pada waktu itu, beratnya ujian dan mempertahankan iman. Sesungguhnya setan sangat bersemangat untuk menggelincirkan hamba pada saat ini. Karena, itu adalah saat yang menentukan kebahagian dan kecelakaan seseorang.

Terkadang ditawarkan kepada seorang hamba agama Yahudi, Nasrani, atau lainnya dan pada saat itu sebagai fitnah baginya. Jika dia telah mengenal Allâh Ta’ala di saat lapang, maka Allâh Ta’ala akan mengenalnya di saat sempit. Allâh Ta’ala akan memberikan keteguhan kepadanya dan memberikan husnul khatimah (akhir hidup yang baik) baginya. 

"Ya Allâh, jadikanlah akhir hidup kami husnul khâtimah".

Wasiat yang keempat dan kelima, 
memohon dan meminta pertolongan hanya kepada Allâh Ta’ala, sebagaimana sabda Beliau,“Apabila kamu memohon, memohonlah kepada Allâh, dan apabila kamu meminta pertolongan, minta pertolonganlah kepada Allâh.” Barang siapa yang ingin dipenuhi hajatnya, hendaknya dia meminta kepada Allâh Ta’ala. Dalam hadits disebutkan, “Mintalah karunia dari Allâh Ta’ala. Sesungguhnya Allâh senang dimintai doa.”

Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam membaiat sejumlah para Sahabat agar mereka tidak meminta-minta kepada manusia sedikitpun. Di antara mereka ada yang cemetinya atau tali untanya jatuh dan dia tidak minta seorangpun mengambilnya.

Setelah menyampaikan wasiatnya, selanjutnya Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa seluruh manusia tidak akan mampu memberikan manfaat dan madharat kecuali apabila telah ditakdirkan oleh Allâh Ta’ala dan semua yang telah ditakdirkan oleh Allâh Ta’ala pasti akan terjadi karena semua urusan telah selesai. 

Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam juga memberikan wasiat bahwa setelah kesabaran ada kemenangan. Siapa yang sabar, dia akan menang dan memperoleh harapannya. Sesungguhnya setelah musibah itu ada jalan keluar. Apabila musibah menimpa kita dan kita merasakan kesempitan, maka ingatlah Allâh Ta’ala dan tunggulah jalan keluarnya. Sesungguhnya pertolongan Allâh Ta’ala itu dekat. Dan setelah kesulitan itu ada kemudahan.

Wahai kaum Muslimin, inilah wasiat Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam kepada anak pamannya.
Marilah kita hafal dan kita laksanakan agar kita mendapat keberuntungan. 

Allâh Ta’ala berfirman:

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدونَ الآمِرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allâh, dan gembirakanlah orang-orang Mukmin itu." (QS at-Taubah [9]:112)



[Dari: Majalah As-Sunnah Edisi 10/Thn. XIII/Muharram 1431H/Januari 2010M]

Related Posts:

  • Amar Ma'ruf, Nahi Munkar Allah SWT berfirman: كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ  وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ [Kuntum khayra ummati… Read More
  • Qana'ah dan Bersyukur Dalam Hadits Qudsi, Allah Ta'ala berfirman: “Barang siapa sudi menerima bagian yang telah AKU berikan untuknya (Qonaah & bersyukur) maka, Rezekinya AKU beri "keberkahan” dan harta benda duniawi pun memaksa diri untuk mendatanginya walaupun ia tidak menginginkannya." Marilah kita co… Read More
  • Qalbun Salim Memperindah Amal Segala puji bagi Allah Yang membaguskan susunan ciptaan-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, mengatur rezeki dan makanan, Yang menghidupkan dan mematikan, serta Yang memberi pahala atas perbuatan-perbuatan baik. Shalawat dan salam bagi junjungan kita, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, … Read More
  • Sikap yang Amanah Jika orang mau memperhatikan syariat Islam dan seluruh ajarannya, maka dia akan mendapati bahwa keseluruhannya tidak lain adalah untuk kemashlahatan (kebaikan) dan kebahagiaan manusia.Salah satu perilaku dan pengajaran tertinggi di dalam Islam adalah diwajibkannya sifat amanah, yang ini merupakan pe… Read More
  • Menangis karena takut kepada Allah SWT Segala puji bagi Allah Yang membaguskan susunan ciptaan-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, mengatur rezeki dan makanan, Yang menghidupkan dan mematikan, serta Yang memberi pahala atas perbuatan-perbuatan baik. Shalawat dan salam bagi junjungan kita, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam,… Read More
  • Keutamaan Adab dan Etika Islam Jika orang mau memperhatikan syariat Islam dan seluruh ajarannya, maka dia akan mendapati bahwa keseluruhannya tidak lain adalah untuk kemashlahatan (kebaikan) dan kebahagiaan manusia, termasuk juga anjuran menebarkan salam.. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا … Read More
  • Hati yang Istiqamah Ma'asyiral muslimin rakhimakumullah! Hati adalah sumber kebaikan dan keburukan seseorang. Bila hati penuh dengan ketaatan kepada Allah, maka perilaku seseorang akan penuh dengan kebaikan. Sebaliknya, bila hati penuh dengan syahwat dan hawa nafsu, maka yang akan muncul dalam perilaku adalah k… Read More
  • Pentingnya Tazkiyatun Nufus Segala puji bagi Allah Yang membaguskan susunan ciptaan-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, mengatur rezeki dan makanan, Yang menghidupkan dan mematikan, serta Yang memberi pahala atas perbuatan-perbuatan baik. Shalawat dan salam bagi junjungan kita, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, b… Read More
  • Adab Memberi Salam MENGUCAPKAN SALAM, merupakan salah satu hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Hak seorang muslim terhadap seorang muslim enam perkara.”  Lalu beliau ditanya: “Apa saja ya Rasulullah?” Maka beliau saw. Menjawab,  (1) Bila engkau bertemu (… Read More
  • Mendeteksi Kesehatan Qalbu Qalbu yang sehat memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab 'Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan'. Dan di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tid… Read More

0 Comments:

Post a Comment

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  • 002.3. Kitab Thaharah
  • Iman Kepada Hari Kiamat
  • Allah Memusuhi Sifat Ghurur dan Ujub
  • 018. Jangan mendzalmi sesama
  • Sa'ad Bin Mu'adz
  • Inkarus Sunah masa kini
  • Metoda Penyusunan Ayat-Ayat Al-Quran
  • Pintu-pintu Surga
  • Janganlah mendzalimi Anak Yatim
  • 15 Dasar Penguat Iman
  • 002. Intisari ajaran Islam: Syirik
  • Mengucapkan Dua Kalimah Syahadat
  • Hukum Bid’ah
  • Wahai Ukhti, peliharalah dirimu
  • Beberapa tanda-tanda Kiamat

Followers