Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Thursday, July 29, 2010

Tawakkal dan Sabar


Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Islam yang setia dan menegakkan ajaran-risalah beliau hingga akhir zaman.

Allah SWT berfirman:

وَمَا لَنَا أَلاَّ نَتَوَكَّلَ عَلَى اللّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
"Apa yang menyebabkan kita tidak bertawakkal kepada Allah, sedangkan DIA telah menunjukan jalan-jalan kita, dan hendaklah kita sabar atas segala yang menimpa kita, Dan Atas Allah lah tempat bertawakkalnya orang-orang yang bertawakkal." (Q.S. Ibrahim [14]:12).

Pada ayat yang mulia ini Allah SWT memberikan teguran keras pada manusia yang selalu mengandalkan kemampuannya yang jelas sangat terbatas, sementara Allah-lah yang menunjukkannya jalan-jalan kehidupan ini.

Sehebat apapun rencana yang telah dirancang manusia, kemungkinan gagal tentu bisa saja terjadi, hal demikian adalah wajar kerena keterbatasan yang selalu menjadi identitas kemakhluqan-nya.

Permasalahan yang terjadi, manusia justru jarang sekali menyadarinya. Keyakinan akan keberhasilan yang kemudian berbuah dengan kegagalan, membuatnya menjadi frustasi dan hilang semangat hidup.

Hal inilah yang ditegaskan dalam ayat yang mulia ini. Sebagai solusi dalam permasalahan ini, Allah Tabaraka wata'ala memberikan petunjuk pada manusia untuk selalu menyerahkan segala urusan yang telah dia usahakan (ikhtiar) hanyalah kepada-Nya, inilah makna tawakkal yang sebenarnya.


إِن يَنصُرْكُمُ اللّهُ فَلاَ غَالِبَ لَكُمْ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا الَّذِي يَنصُرُكُم مِّن بَعْدِهِ وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكِّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal. (QS Ali Imran [3]:160)
Gambaran tawakkal yang paling rendah adalah seperti orang yang mewakilkan perkaranya kepada orang lain. Dalam keadaan ini dia akan selalu penuh harap akan suksesnya usaha orang tersebut dalam mengemban perkara yang dia percayakan. Tentu pula ia akan memenuhi segala sesuatu yang diminta oleh orang itu dalam melaksanakan misinya. Bahkan setiap kata dan saran orang itu menjadi sesuatu yang sangat disimaknya.

Kalau gambaran ini sudah bisa difahami, maka selayaknya sebagai seorang Muslim, ia menyerahkan segala urusanya hanya kepada Allah semata, Dengan segala keyakinan apapun yang terjadi setelah ketawakkalannya merupakan sesuatu yang terbaik. Hal ini akan menjadikannya semakin tenang dengan menempatkan harapannya kepada Dzat yang telah menunjukannya jalan-jalan kehidupan ini. Tawakkal ini menjadi hal sebenarnya apabila ia telah menegakkan hak-hak Allah SWT, yaitu dengan menyempurnakan ketauhidan sepenuhnya kepada Allah.

وَلِلّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
"Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan".
(QS Hud [11] :123

Gambaran tawakkal yang selanjutnya adalah seperti seorang bayi yang selalu bergantung pada ibunya. 

Tidak ada kekuatan yang bisa ia lakukan kecuali dengan bantuan ibunya sebagaimana tidak ada orang yang lebih ia kenal kecuali ibunya, ketika ia memerlukan makanan maka orang pertama yang ia harapkan menghilangkan laparnya itu adalah ibunya.
Begitu pula seorang ibu ketika cinta dan sayangnya pada anaknya membuat dia selalu khawatir akan keselamatannya. Begitulah seorang hamba yang selalu menyadari kelemahan dirinya, ketidak mampuanya untuk mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari, akan membuatnya selalu menyerahkan segala perkaranya kepada Allah, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Allah SWT pun akan selalu mencintai hambanya ini dan akan memberikan dia petunjuk jalan yang lurus, sebagai mana Ia akan menambahkan nikmat pada hamba-Nya itu.

Sebagaimana firman-Nya:
قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". (QS Al-Baqarah [2]:120)

وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
".....tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus". (QS Al-Hujurat [49]:7)

Gambaran tawakkal yang kedua ini adalah gambaran tawakkal seorang hamba kerena cintanya kepada sang Khaliq.
وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ
"Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah". (QS Al-Baqarah [2]:165)

Tentunya gambaran-gambaran ini tidaklah sepenuhnya mampu memberikan petunjuk bagaimana seharusnya seorang hamba bertawakkal kepada Allah, kerena Allah lebih agung dari apa yang kita gambarkan.

Faktor yang paling penting dalam ketawakkalan seorang hamba adalah kesabaran dia dalam menghadapi segala kesusahan yang mungkin menghiasi kehidupan. Hal itu bisa terjadi dari orang lain atau bisa timbul dari dirinya sendiri. Kesabaran itulah yang akan membimbing seseorang untuk selalu menyempurnakan ketawakkalannya kepada Allah SWT.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْراً وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
rabbinaa lammaa jaa-atnaa rabbanaa afrigh 'alaynaa shabran watawaffanaa muslimiina
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)".


Dari: Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Related Posts:

  • Menyikapi petunjuk Allah Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Islam … Read More
  • Taubat seorang penari Mesir Seorang artis terkenal yang juga penari, Haalah ash-Shaafy menceritakan kisah kenapa ia meninggalkan karirnya di dunia seni dan memilih untuk bertaubat serta bagaimana ketenangan jiwa yang ia rasakan ketika kembali ke rumahnya dan ke kehidupannya. Dengan gaya bahasa yang amat menyentuh, ia… Read More
  • Penyakit, dan cara menyikapinya Sebagaimana diketahui, banyak penyakit yang menyebabkan penderitaan dan melemahkan tubuh. Dalam beberapa kasus, seseorang merasa telalu lemah untuk bangkit dari tempat tidur atau melakukan tugas sehari-hari. Karena ia tidak dapat membasmi virus yang tidak kelihatan itu, maka ia akan lebih m… Read More
  • Menikah karena buah apel Seorang lelaki yang sholeh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan… Read More
  • Hikmah seuntai kalung permata Pemaca yang budiman, Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar al-Anshari berkata, "Dulu, aku pernah berada di Makah--semoga Allah selalu menjaganya. Suatu hari aku merasakan lapar yang sangat. Aku tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menghilangkan laparku, sehingga… Read More
  • Kebijakan Ilahi di balik penyakit بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Orang yang tinggal di dalam masyarakat yang bodoh terus-menerus membuat rencana masa depan dan berharap agar rencana-rencana itu berjalan sesuai keinginannya. Akan tetapi, yang terjadi malah sebaliknya, penyakit yang tidak diharapkan dat… Read More
  • Hanya karena sebutir Kurma Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat untuk berziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan.Menyangka… Read More
  • Janji bertemu di surga بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata: "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani… Read More
  • Kisah Maling yang Ahli Fiqih بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Sejenak sebelum membaca semua isinya, barangkali dari judulnya saja sudah mengundang keingin-tahuan anda, benarkah ada maling yang ahli fiqih? Kedengarannya aneh, kok ada maling yang bisa jadi ahli fiqih? Kenapa ia bisa melakukana hal i… Read More
  • Menjaga Akidah ketika sakit Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'aala yang telah menganugerahkan nikmat umur, yang merupakan nikmat yang paling mulia yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'aala.  Shalawat beserta salam semoga selalu dicurahkan Allah Subhanahu wa Ta'aala kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi … Read More

0 Comments:

Post a Comment

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  • Kematian Dan Hidup Setelah Mati
  • Fiqh Sunnah, kitab terbaik abad ini
  • Pengertian Wali
  • Menunaikan Ibadah Haji
  • Berulangkali Umroh ke Mekkah?
  • 017. Keadilan Muhammad
  • 011. Keadaan Terpaksa Membolehkan Yang Terlarang
  • Syafaat
  • 002. Ibadah Haji Wada Rasulullah saw - SA'I
  • Al-Wala Al-Bara -1
  • Mencium Hajar Aswad
  • Apa yang dimaksud sebagai Hadits Hasan?
  • Iman Kepada Kitab Kitab Suci Allah
  • Qana'ah dan Bersyukur
  • Kewajiban Mengikuti Sunnah

Followers