Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Sunday, September 18, 2011

Mengenal Allah Azza Wa Jalla


Segala pujian dan sanjungan hanya bagi Allah, Rabb seluruh penghuni bumi. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan dan teladan kita Nabi Agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seorang hamba yang diutus Allah subhanahu wata’ala sebagai rahmat bagi alam semesta, demikian pula semoga tercurah kepada seluruh Ahlul Bait-nya, para shahabatnya Shalaf al-Shalihin, para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan seluruh umat Islam yang setia kepada Allah SWT dan Rasul-Nya hingga akhir zaman.



Para pembaca rahimakumullah,
Apabila anda ditanya: Siapakah Tuhanmu?

Maka katakanlah: "Tuhanku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni'mat yang dikaruniakan-Nya. Dan Dialah sesembahanku, tiada sesembahan yang haq selain Dia". 

Allah SWT berfirman:
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan Pemelihara semesta alam." (QS. Al Fatihah [1] : 2).
"Semua yang ada selain Allah SWT disebut Alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini". 

Selanjutnya jika anda ditanya:
"Melalui apa anda mengenal Tuhan?"

Maka hendaklah anda jawab: "Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: 
  • adanya malam, 
  • siang, 
  • matahari, dan 
  • bulan. 

Sedang di antara ciptaan-Nya ialah: 
tujuh langit dan bumi juga beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya. 

Firman Allah Ta'ala:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu sujud) kepada bulan, tetapi sujudlah kepada Allah yang telah menciptakan mereka, jika kamu benar-benar menyembah-Nya semata." (QS Fushshilat [41]: 37).

Dan Firman-Nya:

إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثاً وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ 
"Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan (Dia ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah, hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam." (QS. Al A'raaf [7] : 54). 

Tuhan inilah yang Haq untuk disembah.
Dalilnya firman Allah Ta'ala : 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَالَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشاً وَالسَّمَاء بِنَاء وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلُواْ لِلّهِ أَندَاداً وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. Yaitu Tuhan yang telah menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan air (hujan) dari langit lalu dengan air itu Dia mengeluarkan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu janganlah kamu membuat sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 21-22). 

Ibnu Katsir, Rahimahullah Ta'ala, mengatakan :
"Hanya Pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak disembah dengan segala macam bentuk ibadah." 

Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah SWT itu antara lain: 
  • Islam, 
  • iman, 
  • ihsan, 
  • do'a, 
  • khauf (takut), 
  • raja` (mengharap), 
  • tawakkal, 
  • raghbah (penuh minat), 
  • rahbah (cemas), 
  • khusyu' (tunduk), 
  • khasyyah (takut), 
  • inabah (kembali kepada-Nya), 
  • isti'anah (memohon pertolongan), 
  • isti'adzah (meminta perlindungan), 
  • istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), 
  • dzabh (penyembelihan), 
  • nadzar dan macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah SWT. 

Allah SWT berfirman:
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorang pun di samping menyembah Allah." (QS. Al-Jinn [72] : 18).

Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir. Perhatikan Firman Allah Ta'ala yang berikut ini:

وَمَن يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِندَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
"Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping menyembah Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada sesembahannya. Sesungguhnya, orang-orang kafir itu tiada beruntung."  (QS. Al-Mu`minun [23] : 117).

Dalil macam-macam ibadah: 

1. Dalil do'a 

Firman Allah Ta'ala: 
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kamu kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam kekadaan hina." (QS.Ghaafir [40]:60).

Dan diriwayatkan dalam sebuah hadits : "Do'a itu adalah inti ibadah." [H.R. Tirmidzi].

2. Dalil Khauf (takut) 

Firman Allah Ta'ala: 
فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
"Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman." (QS Ali Imran [3] : 175).

3. Dalil Raja` (mengharap) 

Firman Allah Ta'ala:
فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً
"….maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal sholeh dan janganlah mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi [18]:110).

4. Dalil Tawakkal (berserah diri) : 

Firman Allah Ta'ala:
وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ 
"…..dan bertawakkallah kamu hanya kepada Allah jika kamu benar-benar orang yang beriman."(QS. Al-Maidah [5] : 23).

Juga firman-Nya yang artinya:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ 
"...dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dia-lah yang akan mencukupinya..." (QS. Ath-Thalaq [65] : 3).

5. Dalil Raghbah (penuh minat) 

Firman Allah Ta'ala:
كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
"…Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo'a kepada kami dengan penuh minat (terhadap rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami." (QS.  Al-Anbiyaa`[21]:90).

6.Dalil Khasyyah (takut) 

Firman Allah Ta'ala:
فَلاَ تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي
"…Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku..." (QS. Al-Baqoroh (2) : 150). 

7. Dalil Inabah (kembali kepada Allah) 

Firman Allah Ta'ala:
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah-dirilah kepada-Nya (dengan menta'ati perintah-Nya) sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)." (QS.  Az Zumar [39] : 54).

8. Dalil Isti'anah (memohon pertolongan) 

Firman Allah Ta'ala: 
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
"Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan." (QS.  Al-Fatihah [1]:5).

Dan diriwayatkan dalam sebuah hadits:

"Apabila kamu memohon pertolongan maka memohonlah pertolongan kepada Allah..." [H.R. Tirmidzi dan Ahmad].

9. Dalil Isti'adzah (meminta perlindungan) 

Firman Allah Ta'ala: 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَق
"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang menguasai subuh." (QS. Al-Falaq [113)]: 1).

Dan juga firman-Nya: 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Penguasa manusia." (Surah An-Naas [114]:1).

10. Dalil Istighatsah 

Firman Allah Ta'ala: 
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
"(ingatlah) ketika kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu (permintaanmu itu)" (QS. Al-Anfal [8]:9).

11. Dalil Dzabh (penyembelihan)

Firman Allah Ta'ala: 
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
"Katakanlah: "Sesungguhnya sholatku, penyembelihanku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)" (QS. Al-An'am[6]: 162-163).

Dan dalilnya dari Sunnah:

"Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) karena selain Allah SWT." [H.R. Muslim dan Ahmad].


12. Dalil Nadzar 

Firman Allah Ta'ala: 
يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْماً كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيراً
"Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang siksanya merata di mana-mana." (Surah Al-Insaan [76] : 7).


Baca juga: Dimanakah Tuhan? 

Related Posts:

  • Syirik, penyakit ganas yang melanda Fitrah Segala puji bagi Allah semata, shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam beserta seluruh keluarga dan sahabatnya, para tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan seluruh mukminin yang memegang teguh syari'at Islam hingga akhir zaman. Pada dasarnya tubuh manus… Read More
  • Cinta dan Mahabbatullah Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Islam… Read More
  • Al-Tauhid Kesempurnaan makrifat tentang Allah adalah dengan 'tashdiiq' [membenarkan] eksistensi-Nya. Sedangkan kesempurnaan tashdiq terhadap-Nya adalah dengan tauhid kepada-Nya. Dan kesempurnaan tauhid kepada-Nya adalah dengan ikhlas kepada-Nya. Barangsiapa yang melekatkan suatu sifat kepada-Nya, … Read More
  • Akibat ButaTauhid Tauhid menurut ulama Ahli Sunnah wal Jama'ah dapat dibagi menjadi tiga bagian. Sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Imam Ibnu Abi al-'Izz ra, "Sesungguhnya tauhid itu mencakup tiga bagian, yaitu: Tauhid yang menjelaskan sifat-sifat Allah (Asma' wa Sifat)  Tauhid rububiyyah, yaitu ta… Read More
  • Macam-macam Tauhid Segala puji hanyalah milik Allah semata.Setiap kita selalu memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Siapapun yang mendapatkan hidayah dari Allah, niscaya tidak ada yang mampu membuatnya tersesat. Sebaliknya, siapapun yang disesatkan Allah, tak akan ada makhluk yang mam… Read More
  • Mengenal Allah Azza Wa Jalla Segala pujian dan sanjungan hanya bagi Allah, Rabb seluruh penghuni bumi. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan dan teladan kita Nabi Agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam seorang hamba yang diutus Allah subhanahu wata’ala sebagai rahmat bagi alam semesta, demikian pula … Read More
  • Melihat Allah Subhanahu Wata'ala? Para pembaca yang di muliakan Allah, Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kita diatas agama yang lurus, agama yang Haq dan yang di ridhoi-Nya. “Inad-diina indal laahil islam” Segenap puji dan syukur diperuntukkan hanya bagi Allah ‘Azza wa alla, karena dengan taufiq dan ‘inayah-Nya jualah y… Read More
  • Al-Kufru Al-Asghar (Kafir Kecil) Segala puji bagi Allah semata, shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam beserta seluruh keluarga dan sahabatnya, para tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan seluruh mukminin yang memegang teguh syari'at Islam hingga akhir zaman. Ma'syiral Muslimin… Read More
  • Makna, Hakekat, dan kedudukan Tauhid Segala puja dan puji hanyalah milik Allah Azza wa Jalla Semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam beserta ahlul baitnya, para shahabatnya, Khulafaur Rasidin, para Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in serta para pengikut set… Read More
  • Makna kalimat 'La Ilaha Ilallah' Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata'ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah salallahu'alaihi wa salam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain ALLAH yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi … Read More

0 Comments:

Post a Comment

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  • Nasehat Mukmin kepada saudaranya
  • Iman Kepada Para Malaikat Allah
  • 011. Kitab Jihad
  • Hak-Hak Al-Quran Atas Setiap Muslimin
  • Komentar Muslimologi
  • Keutamaan Dzikir
  • Jangan sia-siakan aktu yang diberikan oleh Allah
  • Hukum Adzan Dan Iqamat Saat Pemakaman
  • Cara memahami nash Al-Quran
  • Kajian Al-Quran
  • 4 Gelar Ulama Hadits
  • Syukur dan Dzikir
  • Hukum bertanya pada Dukun dan Peramal
  • Benarkah Nabi Isa As lahir pada tanggal 25 Desember?
  • Ittihad Al-Hulul dan Wahdatul Wujud - Hubungan Tuhan Dan Hamba

Followers