Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Sunday, March 6, 2011

007. Besarnya Rahmat Allah bagi hamba-Nya



Para pembaca yang budiman,
Dalam hadits lain, digambarkan pula rahmat Allah yang maha luas:

“ALLAH SWT menciptakan rahmat dalam seratus bagian. Sembilan puluh sembilan bagian IA pegang.Dan yang satu bagian lagi IA turunkan ke muka bumi. Dari yang satu bagian itulah para makhluk berkasih-kasihan, dan yang menyebabkan hewan mengangkat telapak kakinya tinggi-tinggi karena khawatir kalau-kalau anaknya terinjak olehnya.”

Rahmat yang diturunkan ke muka bumi ini yang kita rasakan setiap saat.., setiap detik dalam hidup kita, hanyalah berupa satu bagian saja dari seratus rahmat yang dipersiapkannya untuk hamba-hambaNya. Coba bayangkan hebatnya pengaruh yang Sembilan puluh sembilan bagian lainnya itu, yang ada di tangan dan akan diberikan-Nya langsung pada orang yang sangat membutuhkan rahmat-Nya! Inilah suatu gambaran cemerlang tentang rahmat Allah SWT, yang mampu mengusir segala rasa takut dari dalam hati seseorang.

Rasulullah, bahkan memperjelas lagi dengan suatu gambaran lain. Ketika beliau melihat seorang ibu yang sedang memeluk bayinya dengan penuh kasih-sayang, lantas beliau menoleh pada para sahabatnya seraya bersabda:
“Pernahkah kalian membayangkan ibu ini mau meletakkan anaknya ke dalam api?” Para sahabatnya menjawab: “Tidak mungkin, demi Allah ya Rasulullah”. Beliau bersabda: ”Allah SWT masih lebih mengasihi dan menyayangi hamba-Nya dibandingkan rasa kasih-sayang ibu ini terhadap anaknya.”
Beliau ‘alaihis salam bersabda:
“Allah SWT membentangkan tangan-Nya di malam hari, bagi pelaku kejahatan di siang hari yang hendak bertaubat. Dan DIA membentangkan tangan-Nya di siang hari, bagi pelaku kejahatan di malam hari yang hendak bertaubat."

Beliau bersabda pula:
“Orang-orang Mukmin di Hari Kiamat dihadapkan pada Tuhannya, dan dosa-dosanya yang sampai saat itu dirahasiakan diungkapkan, agar diakui, seraya firman-Nya: “ Benarkah engkau telah melakukan dosa ini?” “Benarkah engkau telah melakukan dosa itu?” Maka jawabnya: “Wahai Tuhanku, aku mengakui semua dosaku”. Maka firman Allah lagi: “AKU telah merahasiakan dosa-dosamu itu di dunia, dan kini AKU mengampuni dosa-dosamu itu”. Kemudian ia diberikan lembaran amal kebajikannya.”

Sebuh gambaran indah tiada tara tentang rahmat Allah dalam bentuknya yang cemerlang dan agung, memancar pula dari hati MUHAMMAD yang besar itu. Diungkapkan dalam bentuk cerita pendek agar mudah diterima akal, suatu cara yang cerdik dari beliau dalam menampilkan kebesaran rahmat Allah SWT.
Beliau ‘alaihis salam bersabda pula:
“Pada zaman sebelum kalian, ada seorang lelaki yang sudah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian dia bertanya, siapa orang alim yang paling alim pada zamannya itu. Lantas, padanya disebutkan nama seorang rahib. Ia menemui rahib yang dimaksud itu dan berkata terus terang bahwa ia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. “Apakah masih ada pintu taubat bagiku?” tanyanya. Rahib itu menjawab:”Tidak, tak mungkin!” Mendengar jawaban rahib yang tidak memuaskan hatinya itu, lalu rahib itu pun dibunuhnya pula. Dengan kematian sang rahib, maka lengkaplah sudah seratus orang mati karena korban kejahatannya. Kemudian dia menanyakan pula tentang orang yang paling alim di muka bumi. Maka dia pun ditunjukkan pada seorang alim. Dikatakannya pada orang alim itu bahwa ia telah membunuh seratus orang. “Apa masih ada pintu taubat bagiku?”, tanyanya. Orang alim itu menjawab: “Ya, ada. Siapa pula yang merintangimu untuk betaubat?” “Bagaimana caraku untuk bertaubat?” Tanya orang itu pada orang alim itu. “Tinggalkanlah negerimu ini (hijrah), dan pergilah ke negeri yang penduduknya gemar beribadat pada Allah. Lantas beribadatlah engkau bersama mereka. Janganlah engkau kembali lagi ke negeri asalmu ini, karena negeri ini buruk untukmu”, jawab orang alim itu. Maka pergilah lelaki pembunuh itu berangkat mengikuti saran orang alim itu. Dalam perjalanan, tiba-tiba maut merenggutnya. Malaikat rahmat dan malaikat ‘Adhab berselisih pendapat tentang orang itu, dan masing-masing merasa bahwa orang itu adalah bagiannya. Malaikat rahmat berkata: ”Dia datang dalam keadaan taubat dan dengan sepenuh hati ke haribaan Allah Ta’ala”. Malaikat ‘Adhab menyahut: “Dia adalah orang yang samasekali tidak pernah melakukan suatu amal kebaikan pun sampai akhir hayatnya”. Kemudian datanglah seorang Malaikat yang menyamar sebagai anak Adam, dan kedua Malaikat yang berselisih itu pun kemudian mengangkatnya sebagai juru penengah. Dan diapun memutuskan: “Ukurlah jarak antara si pembunuh ini dengan kedua negeri itu. Dia akan menjadi milik negeri dimana dia berada lebih dekat dengannya.” Lantas Allah SWT mewahyukan kepada negeri ma’siat agar menjauh dan negeri taubat agar mendekat. Mereka mengukur jarak antara dia dengan kedua negeri itu dan ternyata dia - si pembunuh yang bertaubat itu, berada sejengkal lebih dekat ke negeri taubat. Lantas, dia pun diampuni!”
Rasulullah tidak pernah mendukung, bahkan tidak ridha pada tindak kejahatan pembunuhan. Malah dinyatakan tidak ada kejahatan yang menandingi kemusyrikan kepada Allah, selain mengganggu orang lain.

Bayangkanlah! Mengganggu orang lain saja sudah begitu berat ancamannya, apalagi membunuh dan melenyapkan nyawa orang lain? Dalam hadits diatas, Rasulullah meletakkan rahmat Allah berhadapan dengan tindak kejahatan manusia yang paling berat, yang dalam agama dinyatakan sebagai dosa besar atau ‘Kabaa-ir’, untuk menunjukkan pada kita bahwa taubat yang sungguh-sungguh (taubatan nashuha) bisa menghapuskan dosa besar serta bisa mendatangkan ampunan yang besar pula. Malah Rasulullah menutup kissah itu dengan “happy ending” yang gemilang. Lelaki itu digambarkan berada berada lebih dekat ke negeri ‘maksiat’, untuk menunjukkan pada kita, jika rahmat Allah SWT itu hendak datang menghampiri, semua rintangan pun akan teratasi, termasuk hukum alam sekalipun. Maka , dengan rahmat-Nya, Allah telah mengubah jarak sang lelaki dengan kedua negeri itu sedemikian rupa sehingga jarak dia dengan negeri Taubat menjadi lebih dekat. Jadi ada alasan bagi Malaikat Rahmat untuk membawanya.

SUBHANALLAH!

Apa ada seniman besar yang benar-benar mampu melukiskan maha luasnya rahmat Allah SWT itu, dengan cara yang lebih indah dan mempesonakan dari hadits diatas? 

Taubat! suatu pintu yang senantiasa terbuka antara Allah SWT dengan hamba-hamba-Nya, bisa dimasuki baik di siang hari maupun di malam hari - selama hayat masih di kandung badan. Allah Azza wa Jalla sangat gembira dengan taubat hamba-hamba-Nya, dengan kesadaran mereka kembali. Lebih gembira dari perasaan seorang ayah yang bertemu kembali, sehat dan utuh dengan anak kecintaannya, yang hilang entah kemana. 

Semoga shalawat dan salam selalu di limpahkan-Nya bagi junjungan kita Rasulullah SAW beserta ahlul baitnya, para sahabatnya, para tabi’in, tabi’ut tabi’in serta seluruh umat Islam yang taat pada risalahnya hingga di akhir zaman.
Amin.

[Dari buku NABI MUHAMMAD JUGA MANUSIA, Karya Khalid Muhammad Khalid]
CATATAN
Tulisan ini merupakan mukadimah dari 21 tulisan lain yang kami turunkan berdasarkan pokok bahasannya masing-masing. Untuk memudahkan anda, halaman selanjutnya dapat diikuti melalui nomor urut di bawah ini, atau melalui lampiran Kata Pengantarnya di sini.

Halaman 7 dari 21
1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20    21   


Baca juga
Hakikat Mencintai Rasulullah

Related Posts:

  • 001. Taubat dalam bingkai Sunnah . Dalam sunnah Nabi Saw, kita banyak menemukan hadits-hadits yang mengajak kita untuk bertaubat, menjelaskan keutamaannya, dan mendorong untuk melakukannya dengan berbagai cara. Hingga Rasulullah Saw bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah SWT, karena sesunggu… Read More
  • Apakah dosa-dosa kecil wjib Taubat? Allamah Ibnu Rajab al Hambali dalam kitabnya "Jaami'ul 'uluum wal hikam" melontarkan pertanyaan yang penting tentang dosa-dosa kecil. Apakah wajib taubat atasnya seperti atas dosa-dosa besar? Karena ia didapati terhapuskan secara otomatis dengan melakukan taubat atas dosa-dosa besar, sesuai… Read More
  • 003. Taubat, jalan menuju Allah UNSUR-UNSUR TAUBAT Terma dari akar kata "ta-waw-ba" (t-w-b) dalam bahasa Arab menunjukkan pengertian: pulang dan kembali. Sedangkan taubat kepada Allah SWT berarti pulang dan kembali ke haribaan-Nya serta tetap di pintu-Nya.  Karena pada dasarnya manusia harus bersama Allah SWT dan … Read More
  • 007. Besarnya Rahmat Allah bagi hamba-Nya Para pembaca yang budiman, Dalam hadits lain, digambarkan pula rahmat Allah yang maha luas: “ALLAH SWT menciptakan rahmat dalam seratus bagian. Sembilan puluh sembilan bagian IA pegang.Dan yang satu bagian lagi IA turunkan ke muka bumi. Dari yang satu bagian itulah para makhluk berkasih-kas… Read More
  • Taubat dari Kemunafikan Sebagaimana Allah SWT juga mengajak untuk bertaubat dari kekafiran yang zhahir dan terang-terangan, Allah SWT juga mengajak untuk bertaubat dari kekafiran yang tersembunyi, yang ditutupi dengan keimanan lisan. Yaitu yang terkenal dengan nama "kemunafikan" dan orangnya adalah kaum "m… Read More
  • 001. Taubat, jalan menuju Allah DARI DUSTUR ILAHI يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى … Read More
  • 002. Taubat, jalan menuju Allah KEWAJIBAN BERTAUBAT DAN URGENSINYA Taubat dari dosa yang dilakukan oleh seorang mu'min --dan saat itu ia sedang berusaha menuju kepada Allah SWT -- adalah kewajiban agama. Diperintahkah oleh Al Quran, didorong oleh sunnah, serta disepakati kewajibannnya oleh seluruh ulama, baik ulama zhahi… Read More
  • Taubat dari satu dosa, pindah ke dosa yang lain Di antara pertanyaan yang penting yang menuntut untuk dijawab dan dijelaskan hukumnya di sini adalah pertanyaan: Apakah taubat dari suatu dosa diterima, bila masih melakukan dosa yang lain?  Dalam hal ini ada dua pendapat ulama, dan keduanya berasal dari riwayat Imam Ahma… Read More
  • 002. Taubat dalam bingkai Sunnah Dari 'Imran bin Hushain r.a. bahwa seorang wanita dari Juhainah datang kepada Rasulullah Saw, dan wanita itu sedang hamil karena zina. Kemudian wanita itu berkata kepada beliau: Wahai Rasulullah Saw aku telah melanggar had, maka jatuhkanlah kepada saya hukumannya". Kemudian Nabi Saw mem… Read More
  • Keutamaan Taubat menurut Al-Quran Tentang dorongan dan anjuran untuk bertobat, Al Qur'an berbicara:  إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah [2]: 222) Maka derajat… Read More

0 Comments:

Post a Comment

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  • 006. Catatan penting seputar Puasa
  • Dahsyatnya Shalat Berjamaah
  • Pesan Rasulullah Saw Menyambut Ramadhan
  • Al-Wala Al-Bara -1
  • Melihat Allah Subhanahu Wata'ala?
  • Silsilah Hadits-Hadits Masyhur
  • Al-Quran dan rahasia angka-angka
  • Qana'ah dan Bersyukur
  • Allastu Bi Rabbikum?
  • Allah Menjamin Sorga Bagi Seluruh Umat Nabi Muhammad SAW
  • Ma'rifatullah
  • Tatkala Musibah menghampiri
  • Janganlah mendzalimi Anak Yatim
  • 008. Kekeliruan dalam berpuasa
  • Riwayat Para Imam Ahlul Hadits

Followers