Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Sunday, March 6, 2011

012. Menyambung Silaturahim






Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Allah Swt.berfirman:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيب
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain ,dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisaa' [4]:1) 

Rasulullah telah memberikan wasiat pada kita agar selalu memelihara hubungan kekeluargaan (tali silaturahmi) khususnya dengan kedua orang tua (birul walidain) dengan sabdanya: 

“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhirat hendaknya memelihara hubungan baik dengan keluarganya.”

Dalam suatu riwayat, dikisahkan oleh Abu Hurairah,  "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" [HR Al Bukhari dan Muslim].

Seorang pemuda datang kepada beliau dengan maksud untuk ikut berjihad dalam peperangan. Kemudian beliau bertanya kepadanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Jawab orang itu: “Masih!” Lalu beliau bersabda: “Berbakti kepada keduanya sama dengan jihad.” 

Penting dan agungnya hubungan baik itu, beliau lukiskan dengan indah dengan sabdanya:

“Hubungkanlah (kasih sayang) kepada orang-orang yang memutuskan hubungan dengan engkau dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat jahat kepadamu. Dan katakanlah kebenaran, sekalipun atas dirimu sendiri.” 
Dalam hadits Qudsi ALLAH SWT berfirman:
“AKU adalah Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan ia adalah Rahim. AKU memberinya nama dari salah satu Asma-KU. Barangsiapa yang menyambung-nya (bersilaturahim), AKU pun menyambungnya (memberinya rahmat kepadanya); dan barangsiapa yang memutusnya, AKU pun memutus (rahmat atas) orang itu.” 

Rahim bergantung pada ‘Arasy dan berdoa siang dan malam: “Ya Rabbi, sambunglah hubungan orang yang menghubungkanku, dan putuskan hubungan orang yang memutuskan hubungan denganku.”

Rasulullah Saw bersabda: 
“Rahim (kasih sayang) itu tergantung di ‘Arasy. Katanya (rahim): “Siapa yang menghubungkanku, menghubungkan pula Allah akan dia, dan siapa yang memutusku, memutus pula hubunganya dengan Allah.” 

Sabdanya lagi: “Ada tiga golongan orang yang masuk surga tanpa dihisab:

  • Suka memberi kepada orang yang tidak suka member (tidak mengharapkan balasan),
  • Menyambungkan kembali persaudaraan yang telah diputus dan,
  • Memaafkan orang yang pernah berbuat zalim kepada kita.”
Karena begitu pentingnya masalah hubungan kekeluargaan ini, beliau wanti-wanti kepada kita agar selalu memelihara hubungan tali silaturahim sekaligus memberi ancaman bagi yang memutuskannya.

Sabdanya pula: 

  • “Tidak masuk Surga orang yang memutuskan silaturahim.” 
  • “Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara.
  • Hendaklah dia bersilaturrahim (berhubungan baik dengan keluarga dekat) niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikan-Nya. [HR. Ar-Rabii']. 
  • “Sungguh celaka dia, celaka dia, celaka dia! Lalu beliau ditanya: “Siapakah yang celaka itu, ya Rasulullah?” neliau menjawab: “ Siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut) atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan merawat orangtuanya sebaik-baiknya).” 
MUHAMMAD mengetahui bahwa orang-orang yang karena kesibukannya, kadangkala lupa untuk saling berkunjung dengan sanak keluarga dan untuk memotivasinya, beliau mengisyaratkan bahwa di dalam hubungan silaturahmi ada banyak hikmah serta rahmat yang bisa dipetik oleh orang-orang yg suka menyambungkan tali silaturahmi.., dengan sabdanya: “Sesungguhnya, bersedekah dan menyambungkan tali silaturahim yang terputus, akan ditambah umurnya oleh Allah, memperlambat kematian, serta menjauhkan perkara yang tidak disukai dan yang dikhawatirkan terjadi.” (HR Sunan Abu Ya’la)

Ketika menerangkan hadits ini, Al-Dhahak berkata: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan-Nya.”

Rasulullah Saw bersabda: 
“Siapa yang ingin rizkinya di lapangkan Allah, dan ingin usianya di panjangkan, maka hendaklah dia menyambung silaturahim.” 

Dikisahkan bahwa seorang lelaki yang usianya tinggal 3 hari, lalu ia menyambung silaturahim dengan saudara yang sempat terputus. Karenanya, Allah menambah usianya menjadi 30 tahun lagi. Dan sesungguhnya seorang lelaki yang usianya masih panjang sekitar 30 tahun lagi, lalu memutus hubungan dengan kerabat, maka usianya dipendekkan hingga menjadi 3 hari.”

Diriwayatkan bahwa Malaikat yang bertugas mengambil ruh pernah datang kepada Nabi Daud, dan memberitahukan kepadanya bahwa ada seorang lelaki dari umatnya yang usianya hanya tinggal 6 hari lagi. Tetapi setelah beberapa tahun, Nabi Daud bertemu dengan orang itu, ia masih dalam keadaan hidup dan tampak sehat wal afiat. Nabi Daud menyanyakan hal itu kepada Malaikat yang bertugas mencabut ruh. Lalu dijawab bahwa orang itu selalu keluar dari rumahnya untuk menyambung silaturahim yang sempat terputus, sehingga Allah pun memanjangkan usianya hingga 30 tahun lagi. 

Anak-anak yatim, para janda dan fakir miskin, merupakan orang yang paling takut pada hari depan. Mereka inilah yang paling mengharapkan kasih sayang, keamanan dan cinta! MUHAMMAD tampil merentangkan kedua tangan merangkul mereka.

Sabdanya: 

  • “Aku bersama pengasuh anak yatim di surga kelak seperti kedua jari ini”. Seraya mendedahkan jari telunjuk dan jari tengah. 
  • “Sesungguhnya rumah yang paling disayang Allah, ialah rumah di mana anak yatim diperlakukan dengan hormat. Demi Yang telah mengutusku dengan Haq (sebenarnya), Allah tidak akan menyiksa orang yang berlaku kasih sayang terhadap anak yatim, berkata lembut pada mereka dan mengasihi keyatiman dan kelemahan mereka.” 
  • “Orang yang menolong para janda dan fakir miskin sama seperti orang yang berjihad di jalan Allah, sama dengan orang yang bangun (bershalat) malam dan berpuasa di siang hari.” 
Semoga shalawat dan salam selalu di limpahkan-Nya bagi junjungan kita Rasulullah SAW beserta ahlul baitnya, para sahabatnya, para tabi’in, tabi’ut tabi’in serta seluruh umat Islam yang taat pada risalahnya hingga di akhir zaman.

Amin
.
[Dari buku NABI MUHAMMAD JUGA MANUSIA, Karya Khalid Muhammad Khalid]
CATATAN
Tulisan ini merupakan mukadimah dari 21 tulisan lain yang kami turunkan berdasarkan pokok bahasannya masing-masing. Untuk memudahkan anda, halaman selanjutnya dapat diikuti melalui nomor urut di bawah ini, atau melalui lampiran Kata Pengantarnya di sini.

Halaman 12 dari 21
1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20    21   


Baca juga
Hakikat Mencintai Rasulullah

Related Posts:

  • 012. Menyambung SilaturahimMa'asyiral Muslimin rahimakumullah,Allah Swt.berfirman:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَا… Read More
  • Janganlah mendzalimi Anak YatimAllah SWT berfirman:إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْماً إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَاراً وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيراً"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan cara yang tidak lurus, mereka akan memakan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk k… Read More
  • Rumah yang menyantuni anak YatimANAK-ANAK YATIM perlu mendapatkan kasih sayang dan kepedulian. Mengabaikan kepedulian terhadap mereka termasuk golongan orang-orang yang mendustakan agama. Allah SWT berfirman:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِوَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ أَرَأَيْتَ ال… Read More

  1 comment:

  1. Sekedar meluruskan,

    Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku pergauli?" Beliau menjawab, "Ibumu! Ia bertanya lagi, "Lalu siapa?" Rasul menjawab lagi, "Ibumu!" Ia balik bertanya, "Siapa lagi?" Rasul kembali menjawab, "Ibumu!" Ia kembali bertanya, "Lalu siapa lagi?" Beliau menjawab, "Bapakmu!" (Dikisahkan oleh Asy-Syaikhani dari HR. Bukhari - Muslim).

    ReplyDelete

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  • 007. Bersiasat Terhadap Hal Haram Hukumnya Adalah Haram
  • 006. Sunnah dan Bid'ah
  • Amalan-amalan pamungkas
  • Nasehat untuk Kaum Wanita
  • Qana'ah dan Bersyukur
  • Larangan Melakukan Bid‘ah
  • Keutamaan Al-quran
  • 013. Kitab Sumpah dan Nazar
  • Kronologi Turunnya Surah-Surah Al-Quran dan Daftar Surah Makiyah - Madaniyah
  • Intisari Rukun Iman
  • Wasiat Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani
  • 002. Rahasia Al-Quran
  • Ana Khairun Minhu - Aku lebih baik dari dia
  • Surat dari Iblis untuk saya
  • Kisah Maling yang Ahli Fiqih

Followers