Islam, Rahmat Bagi Alam Semesta

Monday, May 17, 2010

Almarhum, sudah benarkah sebutan ini?



Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap mendengar sebutan Al Marhum (orang yang mendapat rahmat) diberikan kepada seseorang yang sudah meninggal dunia, sehingga sebutan ini seakan sudah melekat menjadi sebuah gelar.

Bagaimanakah pandangan ulama mengenai penyebutan kalimat ini?
Al-Lajnah ad-Da-Imah Lil Buhuts al-Ilmiyah Wal Ifta' (Komite Fatwa dan Pembahasan Ilmiah), yang di ketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullaah bin Baz berkomentar:

Kepastian ampunan atau rahmat Allah kepada seseorang yang meninggal dunia itu merupakan perkara ghaib. Di mana yang tahu hanyalah Allah dan makhluq yang di beritahu oleh Allah, seperti Malaikat dan para Nabi-Nya. Adapun pemberitaan kepada selain Malaikat dan para Nabi tentang mayit bahwa ia sudah mendapatkan rahmat atau ampunan, merupakan sesuatu yang tidak boleh, kecuali orang yang memang sudah dijelaskan nash-nya dari Nabi SAW. Maka jika berani berbicara tanpa nash, berarti telah berlaku lancang atas sesuatu yang ghaib, padahal Allah SWT berfirman;

قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
"Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak tahu kapan mereka akan dibangkitkan." (QS.An-Naml [27]: ayat 65)

Firman-Nya yang lain;
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداًإِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَداً
"(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu." Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan belakangnya." (QS.Al-Jin [72] ayat 26-27)

Rasulullah SAW juga bersabda: "Demi Allah, biarpun aku seorang Rasul Allah, namun aku tidak tahu apa yang akan di perbuat Allah terhadapku." (Shahih Bukhari II/No. 650 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, cet. ke-9, 1981 M). Ucapan ini beliau sampaikan sebelum Allah menurunkan ayat berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحاً مُّبِيناًلِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطاً مُّسْتَقِيماً
"Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus." (QS.Al-Fath [48] ayat 1-2).

Juga sebelum Allah memberitahukan bahwa Beliau termasuk penghuni surga. Dengan demikian pemberian sebutan "Al-Marhum" atau "Al-Marhumah" dengan maksud sebagai pemberitaan tentang keadaan si mayit bahwa ia telah mendapatkan rahmat dari Allah SWT, adalah HARAM!

Mengapa? Sebab ucapan ini sama artinya dengan memastikan bahwa si fulan atau si fulanah sudah menjadi penduduk surga. Padahal ini termasuk perkara ghaib yang hanya di ketahui oleh Allah SWT dan orang-orang atau makhluk lain yang diberitahu oleh-Nya saja.

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah berkeyakinan, sesungguhnya tidak diperbolehkan memberikan persaksian atas diri seseorang bahwa orang itu di surga atau di neraka kecuali yang telah di jelaskan dalam nash al-Qur'an seperti Abu Lahab (sebagai penghuni neraka), dan orang yang di persaksikan kepada Nabi SAW sebagai penghuni surga seumpama sepuluh shahabat, atau yang semisalnya.

Jika demikian, maka sebutan apakah yang benar?
Demi menghindari kesalahan lebih jauh dalam pemahaman perkara ini, maka sudah sepatutnyalah sebutan "Al-Marhum" atau "Al-Marhumah" yang selama ini kita kenal segera diganti menjadi "Allahu Yarhamuhu" atau "Ghafarallahu" atau "Rahimahullaah" atau sejenisnya yang bersifat mendoakan, bukan memastikan. [Lihat Fatawa Al-Lajnah ad-Da-Imah Lil Buhuts al-Ilmiyah Wal Ifta', 2/159-160]


Wallahu'alam bishawwab.



Related Posts:

  • Setiap yang hidup pasti akan mati Menurut orang-orang yang bodoh, hal terburuk yang dapat terjadi pada seseorang adalah mati. Itulah yang paling menakutkan bagi mereka, yaitu mendekati kematian atau kehilangan seseorang yang mereka cintai. Bahkan, kematian adalah peristiwa yang sedapat mungkin dihindari, meskipun orang y… Read More
  • Bekal untuk mudik ke Kampung Akhirat بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Segala puji bagi Allah Yang membaguskan susunan ciptaan-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, mengatur rezeki dan makanan, Yang menghidupkan dan mematikan, serta Yang memberi pahala atas perbuatan-perbuatan baik. Shalawat dan salam bagi j… Read More
  • Takziah Pengertian "Ta'ziah" dalam terminologi ilmu fiqih didefinisikan dalam berbagai redaksi, namun substansinya tidak begitu berbeda dari makna kamusnya. Menurut Imam Nawawi Rahimahullah, ta'ziyah adalah memotivasi orang yang sedang tertimpa musibah agar bisa lebih bersabar, dan menghiburnya supa… Read More
  • Kabar tentang Kehidupan setelah Kematian Setiap jiwa pasti akan menemui kematiannya. Tiada satu jiwa pun yang kekal abadi hidup di dunia yang fana ini. Bila ajal telah tiba, tak ada yang bisa menghindar dan lari darinya. Bukan berarti kehidupan kita telah berakhir sampai disini. Tetapi telah berpindah dari alam fana ke alam beri… Read More
  • Dahsyatnya Sakaratul Maut Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sifat rahmah-Nya yang sempurna, senantiasa memberikan berbagai peringatan dan pelajaran, agar hamba-hamba-Nya yang berbuat kemaksiatan dan kezaliman bersegera untuk meninggalkannya dan kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara hamba-hamba Allah Su… Read More
  • Setiap Makhluk pasti akan mengalami kematian Salah satu nikmat terbesar yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta'aala kepada hamba-Nya adalah nikmat umur. Nikmat umur begitu agung karena dengan adanya nikmat ini seseorang bisa hidup dan menggapai jalan kebahagiaan atau jalan yang diinginkannya, sedangkan terhentinya nikmat ini maka b… Read More
  • Ziarah Kubur dalam bingkai As-Sunnah Nawabiah Shalawat beserta salam semoga selalu dicurahkan Allah Subhanahu wa Ta'aala kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarganya, para sahabatnya ridwaanulaahi ‘alahim ajma'in dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman dengan kebaikan. Para Pembaca rahimakumullah, … Read More
  • Hari Kebangktan Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Is… Read More
  • 003. Kitab Jenazah III KITAB  JENAZAH   Hadits ke-1 Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perbanyaklah menyebut pelebur kenikmatan, yaitu : mati." (Riwayat Tirmidzi dan Nasa'i, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban). Hadits ke-2 D… Read More
  • Almarhum, sudah benarkah sebutan ini? Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap mendengar sebutan Al Marhum (orang yang mendapat rahmat) diberikan kepada seseorang yang sudah meninggal dunia, sehingga sebutan ini seakan sudah melekat menjadi sebuah gelar. Bagaimanakah pandangan ulama mengenai penyebutan kalimat ini? Al-Lajnah a… Read More

0 Comments:

Post a Comment

Folder Arsip

Rekam Arsip

Rekomendasi Arsip

  • 007. Besarnya Rahmat Allah bagi hamba-Nya
  • 004. Menghalalkan Yang Haram Penyebab Timbulnya Kejahatan
  • Tanya Jawab seputar Hadits
  • Iman Kepada Para Nabi Dan Rasul Allah
  • 4 Gelar Ulama Hadits
  • Khalifah Umar Bin Khattab RA Dan Kesehariannya
  • Berulangkali Umroh ke Mekkah?
  • 003. Mengharamkan yang Halal atau sebaliknya, sama dengan Syirik
  • Dahsyatnya Shalat Berjamaah
  • Perangkap Nikmat Dunia
  • Keutamaan Shalawat Nabi
  • Bid'ah Dan Pengertiannya
  • Hakekat Shalat
  • Perilaku dalam Shalat Berjamaah
  • Kuhalafur Rasyidin

Followers